
Tragedi di Jantung Roma: Runtuhnya Menara Abad Pertengahan Torre dei Conti Renggut Nyawa Pekerja
Roma – Sebuah tragedi kemanusiaan dan warisan budaya mengguncang pusat bersejarah Roma pada hari Senin, 3 November 2025. Menara ikonik dari abad pertengahan, Torre dei Conti, yang berdiri megah hanya beberapa langkah dari Colosseum, runtuh sebagian saat sedang dalam proses renovasi besar. Insiden nahas ini merenggut nyawa seorang pekerja konstruksi dan menyebabkan beberapa lainnya terluka, memicu operasi penyelamatan yang dramatis dan penuh risiko.
Peristiwa kelam ini dimulai sekitar pukul 11.30 waktu setempat. Langit Roma yang cerah mendadak dikotori oleh kepulan debu putih pekat saat bagian atas menara batu dari abad ke-13 itu ambruk. Puing-puing berjatuhan ke jalan di bawahnya, menciptakan suasana panik di area yang biasanya ramai oleh wisatawan. Empat pekerja berada di dalam struktur saat keruntuhan pertama terjadi. Sementara tiga orang berhasil dievakuasi, satu pekerja berkewarganegaraan Romania terjebak di bawah reruntuhan.

Tim pemadam kebakaran segera meluncurkan operasi penyelamatan yang digambarkan oleh Prefek Roma, Lamberto Giannini, sebagai “sangat rumit.” Situasi menjadi semakin genting sekitar 90 menit kemudian ketika keruntuhan kedua terjadi, kembali mengirimkan gelombang debu dan puing ke udara. Namun, dalam sebuah langkah antisipatif yang krusial, petugas telah berhasil memasang struktur pelindung di sekitar lokasi pekerja yang terperangkap, yang melindunginya dari dampak terburuk reruntuhan susulan.
Selama berjam-jam, tim penyelamat berpacu dengan waktu. Mereka mengerahkan derek besar untuk mencapai jendela-jendela menara dan bahkan menggunakan drone untuk melakukan inspeksi visual di bagian dalam bangunan yang tidak stabil. Di tengah ketegangan, seorang pekerja lain yang selamat, Ottaviano (67), berhasil melarikan diri melalui balkon. Dengan seragam yang dipenuhi debu, ia hanya bisa berkata, “Tidak aman. Saya hanya ingin pulang.”
Harapan untuk penyelamatan yang sukses sempat menyala ketika pada Senin malam, tim darurat akhirnya berhasil mengevakuasi pekerja yang terperangkap. Dalam kondisi sadar namun kritis, ia segera dilarikan ke rumah sakit. Namun, takdir berkata lain. Pihak berwenang mengonfirmasi pada Selasa pagi bahwa pria tersebut meninggal dunia akibat luka parah yang dideritanya.
Selain korban jiwa, seorang pekerja lain yang juga warga negara Romania dilarikan ke rumah sakit dengan cedera kepala serius, meskipun kondisinya dilaporkan stabil. Dua pekerja lainnya hanya mengalami luka ringan dan menolak perawatan medis lebih lanjut.
Insiden ini segera menarik perhatian para pejabat tinggi. Wali Kota Roma Roberto Gualtieri dan Menteri Kebudayaan Italia Alessandro Giuli turut hadir di lokasi untuk mengawasi upaya penyelamatan. Lokasi proyek kini telah disegel sepenuhnya oleh pihak berwenang untuk memulai penyelidikan mendalam guna menentukan penyebab pasti keruntuhan.
Torre dei Conti, yang dikenal sebagai Menara Para Bangsawan, merupakan monumen bersejarah yang dibangun pada awal abad ke-13 oleh Paus Innocent III untuk keluarganya. Dulunya, menara ini memiliki ketinggian dua kali lipat dari sekarang sebelum rusak parah akibat serangkaian gempa bumi pada abad ke-14 dan ke-17.
Sebelum tragedi ini, menara yang berlokasi di jalan utama Via dei Fori Imperiali ini sedang menjalani proyek restorasi ambisius selama empat tahun yang didanai oleh Uni Eropa. Proyek tersebut bertujuan untuk mengubah bangunan yang telah kosong sejak 2006 ini menjadi sebuah museum modern dan ruang konferensi. Fase terakhir pekerjaan, yang mencakup pengangkatan material berbahaya seperti asbes, dilaporkan hampir selesai.
Direktorat Warisan Budaya Roma menyatakan bahwa analisis awal yang dilakukan sebelum proyek dimulai menunjukkan kondisi struktur menara cukup aman untuk pekerjaan renovasi. Namun, keruntuhan yang terjadi memengaruhi bagian penopang, fondasi, tangga, dan atap, menimbulkan pertanyaan serius mengenai penilaian risiko awal tersebut.
Kini, Roma berduka. Tragedi Torre dei Conti bukan hanya cerita tentang runtuhnya sebuah bangunan kuno, tetapi juga kisah tragis di persimpangan antara upaya pelestarian warisan budaya dan krusialnya keselamatan kerja. Sementara investigasi berjalan, masa depan proyek restorasi dan nasib menara bersejarah itu sendiri kini diselimuti ketidakpastian.