November 7, 2025
Raja Charles III memimpin iring-iringan peti mati Ratu Elizabeth II bersama adik-adiknya pada Selasa (13/9/2022). Tampak pangeran Andrew dilarang mengenakan seragam militer saat prosesi pemakaman Ratu Elizabeth karena tersandung skandal pelecehan seksual.

Pangeran Andrew dan Harga Sebuah Reputasi: Keputusan Tegas Raja Charles III

Setelah bertahun-tahun hidup dalam bayang-bayang skandal dan tekanan publik, Pangeran Andrew akhirnya harus menanggung konsekuensi terberat. Adik Raja Charles III itu, yang selama ini menikmati berbagai hak istimewa sebagai anggota keluarga kerajaan, kini menghadapi kenyataan pahit: pencabutan gelar, kehormatan, dan pengusiran dari kediaman mewahnya. Keputusan tegas Raja Charles III ini diumumkan pada Kamis, 30 Oktober 2025, sebagai respons terhadap gelombang kritik tak henti terkait hubungannya dengan terpidana kasus pelecehan seksual Jeffrey Epstein.

Citra Pangeran Andrew telah runtuh di mata masyarakat Inggris. Meskipun terus membantah semua tuduhan, nama Andrew tak pernah lepas dari kontroversi. Persahabatannya dengan Epstein, dugaan hubungannya dengan mata-mata asal China, hingga penerbitan anumerta memoar Virginia Giuffre—wanita yang menuduhnya melakukan pelecehan—semakin memperburuk reputasinya. Keluarga Kerajaan Inggris dikabarkan telah lama resah dengan dampak reputasional yang ditimbulkan Andrew terhadap monarki.

Keputusan Raja: Antara Keluarga dan Monarki

Pangeran Andrew dari Inggris, Duke of York, menghadiri upacara memperingati 75 tahun pembebasan Bruges pada 7 September 2019 di Bruges.

“Raja membuat keputusan, dan keluarganya mendukungnya,” ujar sumber kerajaan yang dikutip media Inggris. Keputusan tersebut mencakup pencabutan semua gelar dan kehormatan kerajaan yang tersisa dari Pangeran Andrew. Associated Press melaporkan bahwa Istana Buckingham telah memulai proses formal untuk langkah ini. Lebih lanjut, Andrew diperintahkan untuk meninggalkan Royal Lodge, kediamannya yang mewah di kawasan Windsor, yang telah lama ia tinggali bersama mantan istrinya, Sarah Ferguson. Keduanya kini akan menempuh hidup terpisah.

Tekanan publik menjadi faktor pendorong utama keputusan Raja Charles. Desakan agar Andrew disingkirkan dari Royal Lodge semakin meningkat setelah ia menyerahkan gelar Duke of York di awal bulan. Istana memandang langkah ini sebagai keharusan, meskipun Andrew tetap membantah tuduhan terhadap dirinya. Dalam pernyataan resminya, Istana Buckingham menegaskan, “Yang Mulia Raja dan Ratu menyampaikan simpati mendalam kepada para korban dan penyintas segala bentuk kekerasan.”

Yang paling mengejutkan, Raja Charles mengambil keputusan yang lebih tegas dengan mencabut gelar “pangeran” yang telah disandang Andrew sejak lahir sebagai putra Ratu Elizabeth II. Dengan demikian, saudara kandung Raja Charles ini kini hanya akan menyandang nama Andrew Mountbatten Windsor. Sebuah perubahan besar bagi seseorang yang telah puluhan tahun dikenal sebagai Pangeran Inggris.

Jejak Skandal yang Tak Kunjung Padam

Raja Charles III mencabut gelar kerajaan adiknya, Pangeran Andrew, dan mengusirnya dari Kastil Windsor, Inggris, buntut skandal seks terkait Jeffrey Epstein.

Gelombang kritik terhadap Andrew kembali mencuat setelah munculnya e-mail yang menunjukkan bahwa ia masih berkomunikasi dengan Epstein lebih lama dari pengakuannya sebelumnya. Puncaknya, Giuffre menerbitkan memoar setelah wafatnya, berjudul Nobody’s Girl. Dalam buku tersebut, Giuffre mengulang tuduhannya bahwa ia sempat berhubungan seksual dengan Andrew saat berusia 17 tahun, bahkan menuduh Andrew bertindak seolah berhubungan seks dengannya adalah hak lahirnya sebagai bangsawan.

Andrew sendiri telah berulang kali membantah tuduhan ini. Ia telah mundur dari tugas-tugas kerajaan sejak wawancaranya dengan BBC pada November 2019 yang dianggap gagal membersihkan namanya. Pada tahun 2022, Andrew membayar jutaan dolar AS untuk menyelesaikan gugatan perdata yang diajukan Giuffre di New York. Meskipun tidak mengakui kesalahan, ia mengakui Giuffre adalah korban perdagangan manusia untuk tujuan seksual. Giuffre sendiri meninggal dunia pada April lalu di usia 41 tahun karena bunuh diri, sementara Epstein bunuh diri di penjara pada tahun 2019.

Masa Depan Andrew: Hidup Baru di Sandringham

Dengan dicabutnya semua gelar dan kehormatan, Andrew kini harus pindah ke Sandringham, properti pribadi Raja di Norfolk yang biasa digunakan keluarga kerajaan untuk merayakan Natal. Ia akan menempati sebuah rumah di kawasan pesisir timur laut Inggris dan akan menerima dukungan finansial pribadi langsung dari Raja Charles. Mantan istrinya, Sarah Ferguson, yang selama ini tinggal bersamanya di Royal Lodge, juga diminta untuk mencari tempat tinggal baru.

Sumber kerajaan menambahkan, keputusan ini bukan hal mudah bagi Raja Charles III. Namun, ia menyadari bahwa mengabaikan opini publik akan memperburuk citra monarki. “Tekanan publik terhadap Andrew tak akan pernah berhenti. Hanya Raja yang memiliki kuasa untuk mengambil tindakan tegas terhadap saudaranya sendiri,” kata sumber tersebut, dikutip dari Sky News.

Dua putri Andrew, Putri Beatrice dan Putri Eugenie, yang tumbuh besar di Royal Lodge, disebut tetap mempertahankan gelar kebangsawanan mereka. Hal ini menunjukkan bahwa keputusan Raja fokus pada individu Andrew, bukan pada garis keturunannya.

Keluarga Giuffre, yang selama ini gigih mendesak pencabutan gelar Andrew, menyambut hangat langkah istana. Mereka menyebut hal ini merupakan sebuah kemenangan. “Hari ini, seorang gadis Amerika dari keluarga Amerika biasa telah menjatuhkan seorang pangeran Inggris dengan kejujuran dan keberaniannya yang luar biasa,” kata keluarga Giuffre.

Setelah bertahun-tahun hidup dengan segala fasilitas kerajaan, Pangeran Andrew kini harus menerima kenyataan pahit. Ia telah kehilangan kediaman, posisi, dan reputasi yang dulu melekat pada gelarnya sebagai pangeran Inggris. Seperti yang banyak disebut di Inggris, ia kini benar-benar telah membayar harga tertinggi atas skandal yang tak kunjung usai.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *