
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) membuka perdagangan Kamis (23/10/2025) dengan optimisme, melesat hampir 1% dalam sejam pertama. Kenaikan signifikan ini diiringi oleh lonjakan sejumlah saham yang masuk daftar top gainers, termasuk saham-saham yang menyentuh batas auto rejection atas (ARA). Di tengah kegembiraan pasar domestik, bursa-bursa utama Asia justru mayoritas bergerak di zona merah, sementara pasar saham global menunjukkan pergerakan yang campur aduk.
Pada sejam perdagangan, IHSG melonjak 77,68 poin atau 0,95% ke level 8.230,23, bergerak dalam rentang 8.179 hingga 8.238. Volume perdagangan sangat aktif dengan 8,76 miliar lembar saham berpindah tangan, nilai transaksi mencapai Rp 6,22 triliun, dan frekuensi perdagangan menembus 796.595 kali transaksi. Sebanyak 372 saham menguat, 253 saham melemah, dan 176 saham stagnan. Indeks saham blue chip LQ45 bahkan melesat lebih tinggi, yakni 1,67%.
Kontras dengan performa IHSG, indeks saham Asia mayoritas menunjukkan pelemahan. Hang Seng (Hong Kong) turun 0,2%, Nikkei (Jepang) anjlok 1,3%, dan Shanghai (China) tergelincir 0,82%. Hanya Straits Times (Singapura) yang berhasil menguat tipis 0,06%.
Daftar Saham ARA dan ARB

Dalam euforia sejam perdagangan IHSG, tiga saham mencapai batas maksimal auto rejection atas (ARA). Ketiganya adalah PT Soho Global Health Tbk (SOHO) yang melonjak 24,76% menjadi Rp 1.310, PT City Retail Developments Tbk (NIRO) melesat 24,76% menjadi Rp 274, dan PT Jaya Sukses Makmur Sentosa Tbk (RISE), emiten milik Hermanto Tanoko, yang melejit 20% menjadi Rp 10.500.
Selain saham-saham ARA, top gainers lainnya termasuk PT Bersama Zatta Jaya Tbk (ZATA) meningkat 25% ke level Rp 70, PT Multi Makmur Lemaindo Tbk (PIPA) terdongkrak 21,08% ke level Rp 448, PT Autopedia Sukses Lestari Tbk (ASLC) naik 20,24% ke level Rp 101, dan PT Pudjiadi Prestige Tbk (PUDP) menguat 20% ke level Rp 990.
Di sisi lain, terdapat tiga saham yang justru menyentuh batas auto rejection bawah (ARB) dan masuk daftar top losers. Saham-saham tersebut adalah PT Sunson Textile Manufacture Tbk (SSTM) yang ambrol 14,91% menjadi Rp 468, PT Dwi Guna Laksana Tbk (DWGL) anjlok 14,5% menjadi Rp 560, dan PT Wahana Pronatural Tbk (WAPO) jeblok 14,38% menjadi Rp 250.
Proyeksi IHSG dan Rekomendasi Saham
Pergerakan IHSG kemarin, Rabu 22 Oktober 2025, ditutup melemah 1,04% ke level 8.152,55. Pelemahan ini diyakini sebagian analis disebabkan oleh respons pasar terhadap keputusan Bank Indonesia yang menahan suku bunga. Namun, di balik pelemahan tersebut, investor asing justru mencatat net buy sebesar Rp 169,82 miliar di pasar reguler. Saham-saham yang banyak dibeli asing antara lain BBCA, ASII, AMRT, IMPC, dan UNTR.
Head of Retail Research BNI Sekuritas, Fanny Suherman, memprediksi IHSG berpotensi rebound hari ini dengan support di 8.050-8.100 dan resistance di 8.250-8.300. Pasar akan mencermati data M2 Money Supply Indonesia sebagai katalis tambahan.
BRI Danareksa Sekuritas merekomendasikan beberapa saham potensial untuk hari ini. PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) direkomendasikan buy di area Rp5.100–Rp5.175, dengan target Rp5.350–Rp5.500. PT Petrosea Tbk. (PTRO) juga direkomendasikan buy di area Rp7.400–Rp7.500, dengan target Rp7.775–Rp8.275, mengingat tren bullish yang kuat. Terakhir, PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) direkomendasikan buy di area Rp272–Rp278, dengan target Rp288–Rp300, setelah berhasil menembus pola falling wedge. Namun, mereka merekomendasikan sell untuk PT Primadaya Plastisindo Tbk. (PDPP) karena dinilai masih dalam fase bearish lanjutan.
Kebijakan Bank Sentral dan Sentimen Global
Keputusan Bank Indonesia pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) 21-22 Oktober 2025 untuk menahan BI Rate di level 4,75% menjadi sorotan. Gubernur Perry Warjiyo menjelaskan, keputusan ini konsisten dengan prakiraan inflasi 2025 dan 2026 yang tetap terjaga rendah, serta upaya menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian ekonomi global. Suku bunga Deposit Facility dan Lending Facility juga dipertahankan di level masing-masing 3,75% dan 5,5%.
Secara global, pasar saham AS menunjukkan pergerakan campuran. Dow Jones dan S&P 500 sedikit menguat, didorong oleh laporan laba positif dari perusahaan seperti General Motors, RTX Corp, dan Coca-Cola. Namun, Nasdaq 100 justru menurun. Sektor pertambangan tertekan akibat penurunan harga emas dan perak.
Sentimen pasar juga dipengaruhi oleh negosiasi perdagangan AS-China yang belum pasti, dengan ancaman tarif dari Presiden Trump. Penutupan sebagian pemerintahan AS yang memasuki minggu keempat juga menambah ketidakpastian, menunda rilis data ekonomi penting dan berpotensi memicu pemecatan pegawai federal. Ketegangan ini sempat memicu pembelian logam mulia sebagai aset aman.
Di Eropa, pasar saham menunjukkan penguatan dengan Euro Stoxx 50 mencapai rekor tertinggi baru. Pasar juga memperkirakan kemungkinan besar Federal Reserve AS akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada akhir Oktober, didukung oleh data aktivitas bisnis non-manufaktur yang melambat dan kekhawatiran akan dampak penutupan pemerintahan. Sementara itu, swap memperkirakan kemungkinan kecil Bank Sentral Eropa (ECB) akan menurunkan suku bunga pada rapat kebijakan mendatang.
Secara keseluruhan, meskipun pasar global diwarnai ketidakpastian dan pergerakan yang tidak seragam, IHSG menunjukkan kekuatan rebound di awal perdagangan hari ini, didorong oleh sentimen positif domestik dan aksi beli investor asing. Namun, pelaku pasar tetap perlu mencermati perkembangan global dan data ekonomi domestik yang akan rilis.