Desember 6, 2025

ROMA – Ibukota Italia berpesta biru langit. Dalam sebuah malam yang penuh drama, ketegangan, dan dominasi yang perlahan namun pasti, Lazio berhasil menyingkirkan rival sengit mereka, AC Milan, dari ajang Coppa Italia. Gol tunggal yang dicetak oleh winger lincah, Mattia Zaccagni, di penghujung babak kedua, menjadi pembeda krusial dalam duel babak 16 besar yang berlangsung di Stadio Olimpico, Jumat (5/12/2025) dini hari WIB. Kemenangan tipis 1-0 ini tak hanya meloloskan Le Aquile ke perempat final, tetapi juga memberikan pukulan telak pada ambisi Rossoneri untuk meraih trofi domestik musim ini.

Pertandingan ini, yang selalu memiliki aroma Derby della Capitale meskipun secara teknis bukan, berjalan sesuai skenario yang diinginkan Maurizio Sarri (jika kita berasumsi ia masih melatih Lazio). Lazio tampil lebih bertenaga dan agresif sejak menit awal, berusaha memanfaatkan dukungan penuh dari suporter Curva Nord.

Serangan Bertubi-tubi Tanpa Hasil di Paruh Pertama

Sejak peluit kick-off dibunyikan, Lazio langsung mengambil inisiatif serangan. Gelandang energik, Toma Basic, menjadi pusat perhatian di menit-menit awal. Sebuah tendangan bebas di menit ke-4 melambung di atas mistar, diikuti oleh tembakan jarak jauh di menit ke-24 yang masih belum menemui sasaran.

Sementara itu, penyerang tengah andalan, Taty Castellanos, terus menguji pertahanan Milan. Tembakannya di menit ke-22 dan sebuah peluang emas di menit ke-34 berhasil diantisipasi dengan brilian oleh benteng pertahanan terakhir Milan, Mike Maignan. Kiper Prancis itu membuktikan mengapa ia dianggap sebagai salah satu yang terbaik di dunia, mempertahankan gawangnya dengan serangkaian penyelamatan vital.

Peluang terbaik Lazio di babak pertama datang tepat di menit ke-45 melalui Gustav Isaksen. Namun, tendangan tajamnya dari dalam kotak penalti secara heroik ditepis oleh Maignan, memaksa skor 0-0 bertahan hingga jeda turun minum. Statistik babak pertama menunjukkan Lazio mencatatkan 8 tembakan berbanding hanya 2 milik Milan, sebuah indikasi jelas akan arus permainan.

Momen Magis Zaccagni dan Kunci Pertahanan

Memasuki babak kedua, pola permainan tidak banyak berubah. Lazio tetap menekan. Bek sayap, Luca Pellegrini, mencoba peruntungannya, namun tembakannya melenceng. AC Milan, di bawah tekanan, terlihat kesulitan membangun ritme serangan. Upaya sporadis dari Ruben Loftus-Cheek (menit ke-51) dan Alexis Saelemaekers (menit ke-60) gagal mengubah keadaan, tembakan mereka tidak akurat dan mudah diatasi oleh barisan belakang Biancocelesti.

Namun, di tengah kebuntuan yang mulai terasa membosankan, momen yang dinantikan publik Olimpico pun tiba pada menit ke-80.

Bek sayap kiri yang masuk sebagai pemain pengganti, Nuno Tavares, menunjukkan kualitasnya dengan mengirimkan umpan sepak pojok yang melengkung sempurna ke jantung pertahanan Milan. Di sana, Mattia Zaccagni muncul tanpa terkawal. Dengan timing lompatan yang sempurna dan flick kepala yang terarah, tandukannya melesat ke sudut kanan atas gawang, tak terjangkau oleh Maignan yang sudah terentang penuh. Gol tersebut memicu ledakan kegembiraan di stadion, memecah kebuntuan, dan menghukum Milan atas penampilan mereka yang kurang menggigit.

Bagi Milan, kegagalan ini adalah pukulan telak. Mereka kini harus mengalihkan fokus sepenuhnya ke Serie A dan Liga Champions (jika mereka masih berkompetisi di dalamnya pada skenario fiksi ini). Pelatih Stefano Pioli (atau penggantinya) pasti akan menghadapi kritik keras karena timnya terlihat lesu dan kurang bersemangat, terutama di sepertiga akhir lapangan, di mana kreativitas benar-benar tumpul.

Menuju Perempat Final: Laga Ulang Final Coppa 2019?

Kemenangan ini memastikan langkah Lazio ke babak delapan besar, di mana mereka akan menghadapi lawan yang tak kalah berat: juara bertahan Bologna. Rossoblu berhasil mengamankan tempat di perempat final setelah menyingkirkan Parma dengan skor 2-1 di pertandingan sebelumnya.

Pertandingan antara Lazio dan Bologna yang dijadwalkan berlangsung pada bulan Februari mendatang menjanjikan duel taktis yang menarik. Ini akan menjadi pengulangan yang berpotensi menarik dari beberapa pertemuan sengit mereka di masa lalu, termasuk kemenangan emosional Lazio di final Coppa Italia 2019. Lini pertahanan solid Lazio yang dikomandoi oleh Alessio Romagnoli akan diuji oleh serangan tajam Bologna, yang dikenal dengan organisasi permainan yang disiplin dan serangan balik mematikan.

Bagi Lazio, menyingkirkan Milan adalah pernyataan besar tentang ambisi mereka untuk mengakhiri puasa gelar Coppa Italia. Dengan perempat final di depan mata, Zaccagni dan kawan-kawan kini hanya berjarak tiga langkah lagi dari mengangkat trofi, memberikan harapan besar bagi para penggemar yang merindukan kejayaan domestik. Kemenangan ini juga mengukuhkan dominasi psikologis Lazio atas Milan di Olimpico, sebuah modal berharga untuk sisa musim.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *