Desember 1, 2025

Jakarta, 8 Oktober 2025 — Puncak ketegangan dan harapan dalam dunia keuangan Indonesia mencapai klimaksnya hari ini. Presiden Prabowo Subianto resmi melantik jajaran baru Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (DK LPS) periode 2025–2030 di Istana Kepresidenan, Jakarta. Prosesi pelantikan berlangsung penuh khidmat dengan pengambilan sumpah di hadapan Presiden, disaksikan para pejabat tinggi negara dan undangan khusus.

Penampilan Para Komisioner: Jas Hitam & Dasi Biru

Pantauan Kompas.com menunjukkan sejumlah calon anggota DK LPS hadir mengenakan jas hitam klasik yang dipadukan dengan dasi biru. Salah satu yang menarik perhatian publik adalah Farid Azhar Nasution, yang akan dilantik sebagai Wakil Ketua LPS. “Saya dilantik sebagai Wakil Ketua LPS, Insha Allah,” ujar beliau di kawasan Istana sebelum masuk ke ruang pelantikan.

Farid kemudian menyebut bahwa ia akan melakukan koordinasi pertama dengan Ketua LPS yang baru, Anggito Abimanyu. Proses serah terima jabatan (sertijab) turut melibatkan Ketua lama, Purbaya Yudhi Sadewa, yang saat ini menjabat sebagai Menteri Keuangan. “Nanti ada setijab dengan pejabat lama … di LPS tinggal beberapa nama seperti Pak Didik Madiyono, Ibu Aida, dan lainnya,” tambah Farid.

Anggota lain seperti Ferdinan Dwikoraja Purba juga mengonfirmasi kehadirannya untuk dilantik sebagai anggota DK LPS, begitu pula Suminto, yang akan menjabat sebagai anggota ex-officio dari Kementerian Keuangan. “(Diundang) dari protokol kepresidenan sebagai anggota Dewan Komisioner LPS,” kata Suminto.

Deret Pimpinan Baru LPS: Siapa-siapa Mereka?

Pelantikan ini menandai babak baru dalam kepemimpinan LPS. Berikut susunan lengkap DK LPS periode 2025–2030:

  • Ketua: Anggito Abimanyu
  • Wakil Ketua: Farid Azhar Nasution
  • Anggota DK Bidang Penjaminan & Resolusi Bank: Doddy Zulverdi
  • Anggota DK Bidang Penjaminan Polis Asuransi: Ferdinan Dwikoraja Purba
  • Anggota ex-officio dari Kementerian Keuangan: Suminto
  • Anggota ex-officio dari Bank Indonesia: Aida S. Budiman
  • Anggota ex-officio dari OJK: Dian Ediana Rae, masih menjabat dalam kapasitas lama

Jumlah total anggota DK LPS kini mencapai tujuh orang, menggantikan posisi-pos isi sebelumnya yang telah memasuki masa akhir jabatan.

Yang menarik, Anggito Abimanyu bukan lagi Wakil Menteri Keuangan setelah diangkat menjadi Ketua LPS. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa LPS memiliki porsi dan bobot tugas yang besar, sehingga tidak memungkinkan jabatan ganda. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan bahwa tugas Wamenkeu yang ditinggalkan Anggito akan di-handle oleh Menkeu sendiri untuk sementara waktu, terutama terkait urusan penerimaan negara.

Komitmen dan Tantangan yang Menanti

Usai pelantikan, Anggito menyampaikan beberapa poin kunci yang akan menjadi pijakan dalam masa kepemimpinannya:

  1. Peningkatan kualitas internal
    Ia mengakui bahwa dirinya masih dalam tahap adaptasi dan banyak mempelajari seluk-beluk LPS. Namun, ia optimis akan melakukan perubahan bertahap, terutama dalam bidang administrasi dan manajemen sumber daya manusia.
  2. Program penjaminan & asuransi
    Anggito menyoroti bahwa ia akan fokus pada sinergi antara program penjaminan perbankan dan program penjaminan polis asuransi. Ia menyebut bahwa rencana penjaminan polis untuk tahun 2028 masih perlu dikaji lebih mendalam.
  3. Stabilitas sistem keuangan nasional
    Salah satu mandat berat yang dipikul adalah menjaga kepercayaan masyarakat terhadap sistem perbankan dengan memastikan LPS mampu memproteksi simpanan nasabah. Di tengah tantangan global dan tekanan makroekonomi, tugas ini menjadi semakin penting.

Ia juga menyebut bahwa dalam 100 hari pertama, dirinya akan memetakan isu-isu strategis yang perlu direspon cepat, sekaligus merumuskan prioritas kerja.

Makna Strategis Pelantikan

Pelantikan DK LPS hari ini bukan sekadar pergantian figur. Lebih dari itu, langkah ini menjadi sinyal penting bagi pasar dan pihak-pihak berkepentingan bahwa Indonesia mengambil persiapan serius dalam menjaga stabilitas sistem keuangan di tengah gejolak ekonomi global. LPS sendiri memegang peran vital sebagai badan penjamin simpanan nasabah bank, dengan tanggung jawab menjaga kepercayaan publik terhadap industri perbankan.

Jika kepemimpinan sebelumnya telah berkontribusi dalam menghadapi tantangan likuiditas dan tekanan suku bunga, kepemimpinan Anggito-Farid dkk diharapkan mampu memperkuat landasan keuangan mikro hingga makro lewat kebijakan proaktif, inovasi produk penjaminan, serta penguatan mekanisme resolusi bank.

Menyongsong Babak Baru LPS

Pelantikan DK LPS periode 2025–2030 oleh Presiden Prabowo menjadi titik tolak baru. Dengan wakil, anggota, dan ex-officio yang telah dilantik, kini tersimpan harapan luas agar LPS dapat melangkah lebih agresif dan adaptif di tengah tantangan ekonomi domestik maupun global.

Ke depan, publik dan pelaku keuangan akan menyoroti langkah-langkah awal yang diambil, terutama dalam aspek transparansi, akuntabilitas, dan kolaborasi institusional. Dalam jangka menengah, keberhasilan mereka akan sangat bergantung pada kemampuan membaca dinamika ekonomi, menjaga kepercayaan nasabah, serta sinergi antar institusi pelayanan keuangan.

Dengan kombinasi pengalaman akademis, birokrasi, dan keuangan yang dibawa oleh pimpinan baru, LPS diharapkan tidak hanya menjadi pilar penjamin simpanan semata, melainkan motor stabilitas sistem keuangan Indonesia di masa depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *