
iPhone 14 diluncurkan dengan harga resmi di Amerika Serikat (AS) senilai US$ 799 (sekitar Rp11,8 juta, belum termasuk pajak) sebagai harga dasar. Namun, saat memasuki pasar internasional, harga jual bisa jauh lebih tinggi — bahkan mencapai US$ 875 hingga US$ 920 (sekitar Rp13 juta sampai Rp13,6 juta) di beberapa negara bagian di AS setelah pajak penjualan.
Perbedaan harga ini tidak unik untuk iPhone, namun cukup ekstrem karena brand Apple sering menjadi “tolok ukur” pasar premium. Berdasarkan data The Mac Index dan analisis pasar lain, berikut gambaran negara dengan harga iPhone 14 termurah dan termahal.
Negara dengan iPhone 14 Termurah
Menurut The Mac Index, beberapa negara menawarkan harga iPhone 14 yang relatif lebih murah dibanding negara lain. Berikut beberapa contoh:
- Australia: menempati urutan pertama sebagai negara dengan harga iPhone 14 termurah, yaitu US$ 848 (± Rp12,6 juta).
- Tiongkok: berada di posisi kedua dengan harga US$ 857 (± Rp12,7 juta).
- Korea Selatan: di urutan ketiga, menjual dengan harga US$ 858.
- Taiwan: di posisi keempat, harga US$ 868 (± Rp12,8 juta).
- Jepang: di urutan kelima, harga US$ 869 (± Rp12,9 juta).
Daftar ini menunjukkan bahwa negara‑negara dengan tarif pajak rendah atau struktur bea masuk yang lebih ringan sering kali bisa menawarkan harga yang lebih kompetitif.
Negara yang Menjual iPhone 14 dengan Harga Sangat Mahal

Di sisi lain, beberapa negara menjual iPhone 14 dengan harga jauh lebih tinggi dari harga resmi AS:
- Brasil menempati posisi tertinggi dalam daftar harga mahal, dengan harga yang melewati US$ 1.500 per unit.
- Turki lebih ekstrem lagi: harga iPhone 14 bisa mencapai US$ 1.811 (sekitar Rp27,2 juta), menjadikannya salah satu yang termahal di dunia untuk seri tersebut.
Faktor pajak tinggi, bea impor, dan regulasi lokal yang kompleks sering kali menjadi penyebab utama harga yang sangat melambung di negara‑negara tersebut.
Situasi Harga iPhone 14 di Indonesia
Bagaimana dengan Indonesia? Berdasarkan data yang tersedia, iPhone 14 Series di Indonesia dibanderol sekitar Rp 15,9 juta untuk varian dengan kapasitas standar (misalnya 128 GB). Harga ini jauh di atas banderol resmi AS, tetapi masih berada di kisaran pasar smartphone premium di Indonesia.
Untuk membeli iPhone 14 secara resmi di Indonesia, banyak orang memilih distributor resmi atau toko seperti Planetgadget. Melalui jalur resmi, konsumen mendapatkan jaminan garansi dan kualitas perangkat yang asli.
Faktor Utama di Balik Perbedaan Harga
Kenapa harga iPhone bisa sangat berbeda antara negara satu dengan yang lain? Beberapa faktor berikut umum dijadikan penyebab:

1. Pajak Penjualan dan Bea Impor
Negara yang mengenakan tarif pajak barang mewah atau bea masuk tinggi akan memaksa harga akhir menjadi jauh lebih mahal. Apple atau distributor lokal harus memasukkan biaya‑biaya tersebut ke dalam harga jual agar tetap memperoleh margin keuntungan.
2. Nilai Tukar Mata Uang
Fluktuasi nilai tukar sangat berpengaruh. Harga di AS dikalkulasi dalam dolar, sedangkan di negara lain harus dikonversi ke mata uang lokal. Bila nilai tukar lokal melemah terhadap dolar, harga konversinya akan naik.
3. Kebijakan Pemerintah dan Regulasi
Beberapa negara memiliki kebijakan proteksi terhadap impor elektronik, regulasi sertifikasi, atau persyaratan lokal lainnya yang menambah biaya operasional. Di Turki, misalnya, kombinasi pajak barang mewah dan PPN sangat tinggi menjadi penyebab harga iPhone melonjak.
4. Potensi Diskon, Subsidi Daerah, atau Insentif Lokal
Kadang distributor lokal atau pemerintah memfasilitasi insentif pajak atau subsidi yang membantu menurunkan harga jual. Di Korea Selatan, misalnya, iPhone dijual sedikit lebih murah dibanding AS dalam beberapa kasus analisis harga global.
5. Skema Bisnis Lokal
Strategi pemasaran, distribusi, persaingan lokal, dan margin penjual bisa berbeda di tiap negara. Beberapa negara menggunakan strategi agresif menjaga harga agar menarik konsumen lokal lewat promosi atau bundel operator.
Perbandingan iPhone 16 Pro & Tren Harga Global

Meski topik utama adalah iPhone 14, data tren harga iPhone generasi terbaru (seperti iPhone 16 Pro) juga mencerminkan pola serupa:
- Turki tetap menjadi pemimpin harga tertinggi: iPhone 16 Pro dibanderol sekitar US$ 2.182, dua kali lipat harga AS (US$ 1.079).
- Brasil juga muncul di peringkat tinggi dengan harga sekitar US$ 1.835 untuk model yang sama.
- Di Eropa, harga iPhone bisa lebih mahal 14‑34% dibanding AS, terutama di negara dengan PPN tinggi seperti Swedia dan Denmark.
- Hal menarik: Korea Selatan menjadi satu dari sedikit negara di mana harga iPhone bisa sedikit lebih murah dibanding AS — dalam kasus iPhone 16 Pro, harganya US$ 1.063, yaitu 1% lebih murah dari AS.
Data ini menguatkan betapa besar pengaruh pajak dan regulasi di tiap negara terhadap harga perangkat elektronik seperti iPhone.
Implikasi Bagi Konsumen Indonesia
Bagi pembeli di Indonesia, memahami perbedaan harga ini bisa memberi strategi:
- Membeli melalui jalur resmi memberikan keamanan garansi dan jaminan produk asli.
- Mencari promo atau diskon dari distributor lokal bisa membantu mengurangi “selisih pajak” yang tinggi.
- Membandingkan harga global kadang membantu, namun faktor garansi dan kompatibilitas (seperti frekuensi jaringan) harus diperhatikan agar perangkat yang dibeli tetap berfungsi optimal di Indonesia.
- Menyadari bahwa harga tinggi bukanlah sekadar markup tetapi juga dampak regulasi, pajak, dan nilai tukar, sehingga berharap harga serendah AS bukanlah hal realistis dalam banyak kasus.
iPhone memang identik dengan harga premium, dan perbedaannya antar negara mencerminkan kompleksitas ekonomi global — dari pajak dan regulasi hingga nilai tukar dan strategi bisnis lokal. Meski Indonesia sering berada di “zona mahal” relatif terhadap harga AS, ada ruang bagi konsumen pintar untuk memilih jalur pembelian yang optimal.